Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

WELCOME

INGIN MENJADI ISTERI YANG SOLEHA.
AMIN

Minggu, 08 Mei 2011

CUKUP ALLAH


Tulisan kali ini adalah tulisan yang terberat menyelami jiwa saya, karena ada jiwa yang berontak dan menarik narik jari jemari saya untuk segera merangkai kata “Wuihhhh Lebay banget sech Mith kamu” ” (begitu hati nurani saya berteriak).
 Sebelumnya saya berlindung kepada ALLAH dari segala godaan setan amin ya RABB.

 Sekalipun cinta telah kuraikan dan kujelaskan panjang lebar, namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah cinta ternyata lebih terang, sementara pena begitu tergesagesa menuliskannya..
Kata kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta,
dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya bagaikan keledai berbaring dalam lumpur..
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..
(KCB banget tu).
“hohohohohooh, Habis nya aku suka banget sama tu film sampai2 gak terhitung lagi sudah berapa kali aku menonton nya”

Kadang saya iri melihat orang-orang di sekeliling saya,
Saya tidak pernah tahu rasanya dinner bareng pacar. Pun tidak pernah
menerima bunga mawar merah. Tidak ada yang menawarkan jaketnya saat saya
menggigil kedinginan.


Yah, mungkin saya bisa merasakan sekilas hal-hal itu kalau saya sudah
menikah. Mungkin. Mudah-mudahan. Tapi sebagai manusia kadang timbul juga perasaan ingin diperhatikan
secara istimewa.

Lalu saya pun tersadar, tiga kata cinta yang saya rindukan itu sudah
sering saya dengar. Orang tua saya selalu mengucapkannya. Memanggil saya
dengan sayang betapapun saya telah menyusahkan dan sering menyakiti
mereka. Mungkin mereka bahkan memanggil saya seperti itu sejak saya
belum dilahirkan. Padahal belum tentu saya jadi anak yang bisa
melapangkan mereka ke surga... Belum tentu bisa jadi kebanggaan...
Jangan-jangan hanya jadi beban...

Tatapan cinta itu juga sering saya terima. Dari ibu yang bergadang
menjaga saya yang tengah demam.,Dari Ayah yang rela berkerja keras membanting tulang demi kebahagiaanku,dari teman yang beriring-iring
menjenguk saya ketika saya sedang sakit. Dari adik yang memeluk
saya ketika bersedih. Betapa seringnya saya tidak menyadari...

Tidak hanya dari makhluk hidup. Kasih dari ciptaan Allah la
innya juga
melimpah. Matahari yang menyinari dengan hangat. Udara dengan tekanan
yang pas. Sampai cinta dari hal yang mungkin selama ini tidak
terpikirkan.
Di atas segalanya, tentu saja ada cinta Allah yang amat melimpah. Duh...
Begitu banyaknya berbuat dosa, Allah masih berbaik hati membiarkan saya
hidup... Masih membiarkan saya bersujud walau banyak tidak khusyunya.
Padahal kalau Ia mau, mungkin saya pantas-pantas saja langsung
dilemparkan ke neraka Jahannam.( waduehhh atuuuttt),.
Coba, mana ada sih kebutuhan saya yang
tidak Allah penuhi. Makanan selalu ada. Saya disekolahkan sampai tingkat
tinggi. Anggota tubuh yang sempurna. Diberi kesehatan. Diberi kehidupan.
Apalagi yang kurang? Tapi tetap saja, tidak pandai bersyukur.
ampunni saya  Ya ALLAH … Ya Nurul Qolbu …

Jadi, selama ini ternyata saya bukan kekurangan cinta. Saya saja yang
tidak pernah menyadarinya. Bahkan saya tenggelam dalam lautan cinta yang
begitu murni.
Begitu besarnya cinta Allah pada saya dan saya masih sering menyalahgunakannya.
Mata tidak digunakan semestinya... Lisan kejam dan menyayat-nyayat...
Waktu yang terbuang sia-sia...

Kalau sudah seperti ini, rasanya iri saya pada semua hal-hal yang berbau
pacaran pra nikah hilang sudah. Minimal, berkurang drastislah. Siapa
bilang saya tidak dicintai? Memang tidak ada yang mengantar-antar saya
ke mana-mana, tapi Allah mengawal saya di setiap langkah. Tidak ada
candle light dinner, tapi ada sebuah keluarga hangat yang menemani saya
tiap makan malam. Tidak ada surat cinta, tapi bukankah Allah selalu
memastikan kebutuhan saya terpenuhi? Bukankah itu juga cinta?

Entah cinta yang resmi itu akan datang di dunia atau tidak. Tapi ingin
rasanya membalas semua cinta yang Allah ridhoi.



.. .. .. .. .. ..Ya Robbi menghamba padaMu adalah tujuan akhir penantianku, setiap detak yang berdekub karena Izin KuasaMu.


Terima kasih atas segala yang tak pernah terucap
Karena tak sanggup mulut ini mengucapkan syukurku yang tak terhingga
Karena tak cukup pena ini menuliskan segala nikmat-Mu
Karena tak cukup dunia ini melukiskan segala milik-Mu
Ampuni hamba ya RABB...
Tak pantas hamba menghitung segala nikmat-Mu
Hamba hanya dapat meneteskan air mata...
Tertunduk tak berdaya di hadapan-Mu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar