Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

WELCOME

INGIN MENJADI ISTERI YANG SOLEHA.
AMIN

Sabtu, 17 September 2011

SURAT CINTA PART II


Assalamu'alaykum. . .
Andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini..., maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untuku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu....

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa,
bukan yang megucap “ bagaimana?” namun “ aku mengerti...”
bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini....”
bukan “ aku ingin kamu seperti ini....” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...”

Hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata seringnya kau patahkan aku...., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah...
aku bertahan, karena ada kejujuranku... untuk mengasihimu....
luka itu memang sakit , akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.

Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang utuh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.

Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku. inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh... akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya.

maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku.
Dan semua, semua.... masih tetap utuh pada tempatnya.
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya.
Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.
 


Dan ...., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya. Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

Begitu pula dengan mu...,
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu...
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ....

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu sekalipun aku tak pernah memilikimu
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu,
jangan bertanya tentang rasa sakitku,...
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah...
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,
rasa asihku mengalahkan egoku …
dan sayangku...., telah mampu mengobati luka – luka itu.
Dan ini adalah pilihan terakhir yang aku miliki,
Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.
Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi ku untuk tidak mengingatnya.
Semoga aku bisa.
Dan hingga hari ini, aku masih mencintaiMu
Aku sadar hal itu akan memberi rasa perih yg teramat dalam
Karena bagi ku, lebih susah untuk tidak mencintaimu.
Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan
Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.
Dalam sujudku pada-Nya
ku titipkan doa dan pintaku.....
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini.
Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai

Ku tegarkan, segala kerapuhan,
kan ku indahkan segala kesedihan...
bahagia mu adalah doa dan harapku....
Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna....

ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu...

aku mengerti...., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu...

dan biarlah........., biarlakanlah tulusku...yang mencintaimu....


Aku mencintainya, tanpa melihat kata "SEMPURNA" . .

 Aku mencintainya dengan segala kesabaran dan keikhlasan hatiku . .

 Aku mencintainya dengan sebentuk cinta yang ku punya . .

 Aku mencintainya, tanpa melebihi rasa cintaku padaNYA . .
 
..:: aku bertahan karena ku yakin cintaku kepadamu ::..
(singg: Glen)

Wassalamu'alaykum . . .
 

Selasa, 13 September 2011

LEBARAN


Lebaran untuk saya adalah lebaran dengan baju baru, mukena baru, sandal baru, jilbab baru, lalu berbondong bondong berangkat ke masjid bersamaan dengan keluarga-keluarga saya seiring dengan terbitnya matahari untuk melaksanakan shalat Ied berjamaah sambil melirik kiri kanan yang semuanya nampak bahagia dari anak kecil hingga nenek yang telah bungkuk terlihat bahagia, alhamdulillah sungguh inilah cara ALLAH membahagiakan hamba hamba yang merayakan kemenangan melawan hawa napsu atas ibadah sebulan penuh iya, merayakan kemenangan melawan amarah, melawan hawa napsu, melawan dusta, melawan hati nurani.
Lebaran untuk saya adalah ketupat dengan opor ayam, rendang, sambel goreng ati, dan aneka kue kering yang siap melambungkan berat badan saya. (Ukhhh kl udah bicara berat badan jd takut tp kl telah di hadapan makanan kadang gak takut lagi, hohohohooh)
Lebaran untuk saya adalah telinga saya penuh oleh gema takbir yang menggema mengantarkan kalimat takbir tanpa putus dengan iringan bedug mengentakan hati ikut menari nari indah, gema yang keluar dari corong corong pengeras suara masjid, suara itu tidak hanya memecah kesunyian antara langit dan bumi namun juga mampu memecah keheningan di setiap lubuk hati hamba hamba ALLAH, bahkan mereka yang tidak sukses melaksanakan puasa dengan khidmatpun akan khidmat ketika gema itu menggetarkan jiwa,.. iya bergetar rasanya :)
Lebaran untuk saya adalah menerima puluhan sms dari para sahabat dan mengirim sms ke puluhan sahabat, meminta keikhlasan mereka untuk memaafkan segala kesalahan saya selama bersama, meminta maaf atas segala dusta saya yang kerap tanpa sengaja keluar dari mulut mungil saya dan saya tak mampu memperbaikinya dengan kata kata, berharap maaf dari para sahabat yang kerap terluka oleh kesombongan saya, oleh ketidak tahuan saya akan suara hati nurani mereka, atas ketidak sanggupan saya bertoleransi apalagi berempati atas luka yang mereka alami, bahkan saya kerap tidak ada pada saat mereka membutuhkan saya untuk berada disamping mereka dan berbagi luka :)iya, MAAFKAN saya jika ternyata saya belum mampu menjadi sahabat terbaik meskipun saya telah mampu menjadi sahabat termanis :)kalimat terakhir gak penting Mith” he eh, Narsis saya kumat lg !!
Lebaran untuk saya adalah sungkem dengan Ayah, sungkem dengan Ibu, sungkem dengan keluarga, memohon maaf atas segala khilaf, atas segala kesalahan, atas segala kenakalan kenakalan yang sengaja saya lakukan dan membuat hati orang tua saya geram, atas segala ketidak mampuan saya untuk membahagiakan mereka melebihi mereka memberi bahagia untuk saya Lebaran adalah berkumpul setelah shalat Ied bersama keluarga besar, keponakan dan sepupu saya yang kian tahun kian besar, setelah itu main ke rumah tetangga


Lebaran untuk saya adalah meminta maaf di Blog saya ini, kadang saya menjawab komenAn namun tak nyambung dengan komen, kadang saya terkesan sombong dengan rangkaian kata yang saya himpun. ah, terlalu banyak khilaf saya sebagai manusia .
MINAL AIDIN WAL FAIDIN, mohon berikan ikhlas untuk memaafkan segala kesalahan saya selama kita bersama yah, mulai detik ini, kita mulai dari nol lagi Selamat jalan Ramadhan, semoga tahun depan ALLAH masih menitipkan napas untuk saya hingga saya bisa bertemu lagi dengan Ramadhan nan indah, tempat mencuci segala keruh jiwa saya.
Ya Rabb kini ramadhanMu telah pergi dan semoga mulai hari ini semuanya akan membuat saya yang lemah ini semakin kuat, saya yang selama ini penuh keluh kesah akan semakin lembut dan penuh syukur dan mulai hari ini MITHA bukan lagi MITHA yang kemarin, tapi Mitha yang penuh ketulusan, MITHA yang penuh kasih sayang dan Mitha yang hari harinya akan terisi cinta, dan saya yakin apa yang terjadi pada saya hari ini adalah yang terbaik untuk saya, tak ada keraguan sedikitpun ketika semua cinta terganti doa, dan apa yang terjadi pada saya hari ini adalah karena cintaMU yang lembut…
Karena saya yakin Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan pengorbanan hambanya.

Minal Aidin Wal Faidzin … Mohon Maaf Lahir dan Batin, NOL ya Mith? Sippp !!   

Rabu, 13 Juli 2011

Maher Zain Insya Allah (feat. Fadly Padi)


Ketika kau tak sanggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Every time you commit one more mistake
You feel you can’t repent and that it’s way too late
You’re so confused wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
But don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Turn to Allah He’s never far away
Put your trust in Him, raise your hands and pray
Oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
Hanya engkaulah pelitaku
Tuntun aku di jalanmu selamanya
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way

Kamis, 30 Juni 2011

Menanti

Tidak di namakan cinta suci jika nafsu menjadi sandaran utama,bukan tuk membuang perasaan fitrah insani mau mencintai & dicintai ,namun tau & sadar di mana sasaran pengakhiran konsep cinta yg di bawa,...rumah tidak di bangun dalam masa sehari ,cinta suci memerlukan perlakuan yg di saluti kesabaran tinggi, di mana terlatih sepanjang masa bersama keimanan yg kental & utuh...
Duhai Tuhan, aku merasakan ini lebih dari yang kuperkirakan. Hati yang hampir beku karena tak menyentuh kelembutan. Atau karena aku yang belum memahami cinta-Mu yang maha indah.
Sungguh hati ini merindukan ada yang mengisi hari-hari dengan sentuhan cinta atas-Mu. Ia berbentuk laki-laki sholeh yang penuh dengan ketulusan dan cinta yang begitu mempesona.
Sungguh tak bisa kuingkari kesepian ini. Rasa sendiri yang kadang melenakan
Sungguh jika kukumpulkan kembali dalam sebuah bentuk, rasanya masih ada ruang yang kosong, ruang yang entah untuk apa itu, aku tak tahu.
Mungkin, karena kesendirianku yang kujaga hanya bagi yang semestinya. Atau karena rasa syukurku memang begitu tak sempurna.

Suatu kali kucoba untuk membuka ruang itu bagi sesuatu yang tak semestinya, hati ini justeru meringis, Berusaha mencoba seperti orang-orang yang mengatasnamakan cinta. Kucoba, tapi aku tak bisa. Aku memang tak bisa dan tak terbiasa mengumbar kata-kata cinta tanpa semestinya. Mengumbarnya atas dasar memenuhi ruang itu. Aku benar-benar tak biasa
Terdiam sepi dan menyendiri dalam keheningan
Akupun menjadi pucat, resah dan gelisah
Rintik-rintik air pun berjatuhan di pipi chuby en imut ku 
          ( hohohohoh, Narsis ku kumat lg) 
kini akupun sadar  bahwa Cinta Yang Suci Hanya Untuk Yang Maha Suci

                       
Sejak lama ku berdiri dalam sepi nya rongganya Hati
Tak satu pun mampu menjawab
Hanya padamu ku bertanya lewat setiap sujudku ini
Siapakah nanti cinta untukKu
Wahai penilai hati lihat batinku nyaris bernanah karena luka tersayat
Merana menantikan kisah dan kasih hidupku . . .
Rahasia itu hanya kau yang tahu namun aku tak mau jadi tuna cinta
tuntun hatiku dalam sabar menanti jodohku . . . .
Namun harus keikhlaskan semua kasih cintaku padaMU . . .

Singg : KD (MEnanti)


       (hohohohoho, kok d akhir tulisan malah nyanyi?)
habisnya kayaknya lagi ini emank tepat banget sama suasana hati sekarang wuihhhh Melow2 lg ne. . Ckkcckkckc. :)





Selasa, 28 Juni 2011

Surat Untuk Calon Ibu Mertua ku

Segala puji hanya bagi Mu Ya Allah.

Assalamu’alaikum..Wr ..Wb  .  .  .
Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini..
ijinkan lah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu
Duhai calon ibu mertuaku,…
Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan kepribadian yang teramat biasa
dan dari kalangan keluarga yang biasa saja.
Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita yang luar biasa dalam Sejarah wanita islam…dan teramat Mulia
Saya bukanlah Aisyah ra, Seorang yang utama dalam ketakwaannya.
Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam Ketabahannya…
Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat sangat cantiknya..
Apalagi al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid – mujahid kecilnya…
Tapi,..Seperti yang saya katakan, saya hanya wanita biasa,…
Dengan ketakwaan yang biasa….
Ketabahan yang tak seberapa,…
Dan kecantikkan saya pun tak pantas di perhitungkan…
Namun ibu,…
Saya adalah wanita akhir zaman,…
Yang punya cita – cita, menjadi wanita Sholehah…
Yang akan berusaha mengabdi pada calon Suamiku
dan juga padamu..
Calon Ibu mertuaku….
Saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian dan kasih sayang anakmu.
Tapi saya akan menjadi rekan mu untuk memberikan kasih sayang pada anak mu.
Dan kelak pada mujahid – mujahida ku, calon cucu mu duhai ibu,
Engkau tak perlu khawatir ibu,
Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu,
Justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu,
Karena akan saya katakan padanya bahwa.
engkau lah yang utama patut mendapat perhatiannya lalu saya.
Saya pun tak akan marah jika engkau membantu mengatur rumah tangga ku,
Karena sebagai wanita yang baru menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman.
Dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu.
Duhai, Calon ibu mertuaku.
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik,
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu…
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan – kejutan dari perbedaan antara kami,
Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika ku sedang dalam ke alpaan.
Menjadi pendegar yang setia saat saya ingin berbagi.
Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan.

Wassalamualaikum,……Wr…Wb…..


SRKI
^_^

Kamis, 02 Juni 2011

==Cintai Alloh, Cintai Orang tua==


Suatu ketika saya menjenguk salah seorang alumni ESQ yang sedang sakit dan masuk ruang ICU di Bandung, Jawa Barat. Dalam perjalanan pulang, saya duduk di depan, samping sopir. Saya lalu mengajak bicara sang sopir, agar ia tidak mengantuk.
Pembicaraan saya awali dengan menanyakan usia, berapa lama bekerja, berapa putranya, dan tinggal di mana. Saat itu obrolan ringan pun terjadi antara saya dan pak sopir. Sekian menit pembicaraan kami kian hangat, di Kilometer 57 dari Bandung arah Jakarta saya bertanya pada pak sopir, “Pak apa yang Bapak inginkan dalam hidup saat ini?” tanya saya.
“Saya ingin kaya pak, supaya saya bisa senang,” jawab sopir tersebut.
Saat itu saya aminkan, sambil saya katakan, “Wah bagus tuh pak, cita-cita Bapak mulia sekali. Kalau Bapak kaya bapak bisa ibadah haji ya pak, bisa mensejahterakan keluarga,” ucap saya. Mendengar ucapan saya, pak sopir menimpali dengan ucapan, "Iya pak."
Kemudian saya kembali bertanya, “Untuk meraih itu Bapak punya caranya tidak pak?”
Sopir: “Nah itu dia pak saya bingung, saya terkadang cuma bisa berkhayal tentang itu semua,” jawabnya dengan nada sedikit putus asa.
Saya katakan kalau saya punya resepnya, “Bapak mau tidak?”
Dengan semangat sang sopir mengatakan, “Oh, mau sekali pak.”
Saya jawab, “Oke, saya akan berikan resepnya pak, ada dua hal, yang pertama cintai Allah dan yang kedua cintai kedua orangtua.”
Sang sopir bertanya, “Kenapa harus cinta sama Allah?”
Jawab saya, “Pak, yang punya langit dan bumi siapa? Yang punya matahari siapa? Yang punya mata kita, hidung kita, telinga kita, tubuh kita, Yang Maha memiliki rezeki siapa? Allah pak. Berarti Allah cinta dan sayang tidak sama kita? Kalau begitu hal yang utama saat kita berdoa pada Allah apa yang kita minta?”
Mendengar jawaban saya, sopir itu termenung. Kemudian ia menjawab, “Ndak tau pak!”
Mendapat jawaban yang bimbang dari si sopir, saya kembali memberi perumpamaan. “Pak, ketika Bapak mencintai seseorang sehingga orang itu cinta pada Bapak, apa yang dia minta Bapak akan kasih atau tidak?”
“Pastilah pak, karena saya cinta,” jawab sopir itu.
Kemudian pertanyaan kembali saya lanjutkan, “Berarti supaya yang punya rezeki mau kasih rezekiNya ke Bapak, apa yang harus Bapak lakukan?”
Dengan nada dan mata berkaca-kaca sopir itu menjawab, “Pak, berarti saya harus mencintaiNya hingga Ia cinta pada saya.”
“Bapak benar,” seloroh saya. “Kalau Bapak mencintai seseorang, apapun yang ia minta pasti akan Bapak kasih. Pak, sekarang jika Allah mencintai Bapak, maka apa yang ada dalam pikiran kita pasti Dia beri pak.”
Sopir: “Astaghfirullah, selama ini saya tidak paham dengan ini pak. Saya hanya datang pada Allah dan minta ini, minta itu padahal saya tak mencintainya. Astagfirullah, saya paham mengapa saya sulit mendapat rezeki.”
Di sela renungan itu kembali saya katakan, “Pak, jika kita cinta Allah maka apapun perintah Allah akan dilakukan sesibuk apapun dan semua pekerjaan akan diniatkan sebagai dzikir tasbihnya pada Allah.”
Mendengar itu, sang sopir menangis sambil berucap, “Astagfirullah maafkan aku ya Allah.”
Sambil menyeka air matanya, ia kembali bertanya, “Pak kenapa orangtua harus dicintai?”
Saat itu saya balik bertanya padanya, “Dulu Bapak lahir dari batu, pohon, tanah, api, atau dari air?”
Sambil tersenyum, sopir menjawab, “Pasti bukanlah pak, saya lahir dari ibu saya.”
Kemudian saya jawab, “Oke, bapak tahu tidak bagaimana susahnya mengurus dan membesarkan kita, penuh pengorbanan yang tak ternilai harganya, tidak ada keluh kesah, karena ibu dan ayah kita sayang serta cinta sama kita. Salah tidak, jika kita mencintai orang yang mencintai kita?”
Sambil termenung dan tiba-tiba desah napas kesadaran terdengar menyeruak di telinga saya, “Duh gusti, hapunten abdi joledar ka sepuh abdi... (Ya Allah maafkan aku tidak peduli pada orangtuaku).”
Kembali kami melanjutkan pembicaraan, dan saya kembali bertanya, “Pak, selama ini Bapak lebih mencintai orangtua atau sebatang rokok? Jika Bapak mencintai orangtua, seberapa sering mengingat dan mendoakan orangtua? Jangan-jangan kita lebih mencintai sebatang rokok daripada orangtua. Sebatang rokok kita ingat setiap saat, tapi orangtua kita hanya diingat saat kita susah.”
Kembali terdengar ucapan istighfar dari sopir tersebut.
Kemudian saya lanjutkan, “Pak, kalau Bapak mau kaya bukan menyembah gunung, batu, dan pohon. Tapi sembahlah Allah dan keramat yang harus didatangi adalah orangtua. Allah berfirman, ridha Allah tergantung ridha orangtua, murka Allah tergantung murka orangtua.”

by: Asep Nurhidayat, trainer ESQ Leadership Center

Rabu, 01 Juni 2011

Semua kan Indah Pada Waktunya

Sang gelap mengheningkan cipta... Dan kaca bening pecah berderai... Kesyahduan sunyi memaksa insani memerah rasa... Tak ingin jatuh pada kecewa... Melewati masa sepi tanpa arti... Sedangkan telah ditaburkan sejuta cinta pada lekuk-lekuk malam... Dan engkaulah pejuang... Segera kumpulkan cinta... Sebanyak kau bisa...Bicara apa sech saya ini, pusinggggg. . . .
Agrgrgrgrrrgrrrrr.
Tapi apa yang saya pusingkan????
Padahal kalau di pikir-pikir lagi kenapa saya harus pusing karena semua nya berjalan dengan sangat-sangat baik, dari tugas akhir Proposal saya yang sudah dpt ACC, slide untuk ujian sudah selesai saya persiapkan, skrang ini Cuma mempersiapkan buat ujian proposal dua minggu yang akan datang, waktu yang lumayan cukup lama buat menguasai materi.


Mitha Mitha seharusnya kamu bangga dan bersyukur di saat teman- teman kelompok kamu belum ada yang di ACC Proposal nya kamu sudah dapat ACC, (Naluri saya berteriak)
 
Hmmmmmm, ya memang sebenar nya saya sangat bersyukur sekali, sesuatu yang tidak saya kira-kira bisa ACC secepat itu padahal dulu waktu pembagian Dosen pembimbing ujian Proposal saya sempat mengeluh dalam hati karena ternyata Dosen yang saya takut-takutkan, dosen yang terkenal kiler,dosen yang terkenal sensitif mudah marah dan mudah tersinggung  Dosen yang sekaligus terkenal sangat-sangat pintar dan sangat teliti ehhh ternyata jadi pembimbing ku, tapi ternyata semua bisa terlewatkan. Terimakasi ya Allloh.

                         (Jadi apa lagi yang kamu Risaukan  mith)
                                               
Senyum saya masih ada, tawa saya kadang masih terlihat dan canda itu juga masih kuberikan kepada setiap orang di dekat saya, tidak ada yang tahu bahwa di balik apa yang mereka lihat dari mimik wajah & tingkah laku saya sebenarnya saya sedang terluka,  saya ingin menangis saat itu, tidak ada yang tahu tentang itu. Hanya Allah dan saya yang mengetahui dalamnya hati saya, hanya Allah tempat saya mengembalikan semua rasa di dalam hati, ketika tidak ada seorangpun yang memahami dalamnya hati saya.  Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar walahaulawalaquwataillabillah rangkaian kalimat ini yang membasahi bibir saya, menggetarkan hati yang sedang saya tata kembali, menemani butiran air yang menetes dari kelopak mata saya berharap setelah ini semua akan baik-baik saja.

September oh September . . .
Tak tersa waktu berjalan dengan cepat, mungkin hampir seluruh teman-teman saya  menunggu bulan itu, bulan yang telah di jadwalkan untuk kami Wisuda
pengen cepat-cepat September, pengen cepat-cepat wisuda
Tapi . . . . .  setelah wisuda ngapain lagi ya??
OMG kok setiap ingat Wisuda saya malah takut membahas setelah wisuda mau ngapain?
banyak banget Planing keluarga saya untuk saya, yang mana yang mesti saya ikuti
tidak kah mereka Tanya apa sebenarnya yang saya mau??
grgrrgrgrgrggrggr


Ya Allah berilah selalu petunjuk ketika aku MEMILIH…
Ya Allah berkahillah dan luruskanlah selalu langkah-langkahku…..


Someday
Somewhere
Somehow
If i hurt you and must go away
Don't be disappointed
Don't be angry
Don't throw away all about me and all of our sweet memories
Please remember me....
  [Lovely Rain]


Mulai gak nyambung nih Mith tulisannya, istirahat gih… :)
 ” jadi, pengen cepat wisuda apa nanti aja DONG? … ” Loh, kok balik lagi Mith? hati nurani saya kembali teriak !!

Jaka sembung beli barang antik
gak nyambung cantik.
HEhehehheheheh